Kamis, 31 Maret 2011

KEAJAIBAN MANUSIA

Manusia mempunyai kelebihan dengan memiliki sidik jari yang masing – masing berbeda dengan milyaran manusia lainnya.

Bukan hanya itu, masing – masing manusia juga mempunyai bau badan yang khas yang berbeda antara satu dengan lainnya. Kita mungkin tidak dapat membedakannya, tetapi anjing pelacak yang terlatih dengan mudah membedakannya. Allah SWT memberinya kemampuan kepada anjing – anjing tersebut bahwa dengan mencium bekas sentuhan tangan manusia yang bersangkutan, maka dia dapat melacak jejak kemudian menunjuk orang yang dimaksud meskipun dia berada di tengah – tengah puluhan orang. Dan meskipun dilakukan berulang kali, anjing pelacak tersebut akan tetap menunjuk orang yang sama.

Bahkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi akhirnya diketahui bahwa setiap orang ternyata mempunyai sidik suara yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Kekhasan itu semua dimaksudkan untuk menjadi petunjuk di hari kebangkitan bahwa orang yang bersangkutanlah yang dimaksud.

Hal lain, Allah SWT juga meletakkan kejadian dalam diri kita terhadap putera – putera kita. Seorang ayah lebih menyayangi anaknya yang paling kecil dibandingkan yang besar. Hal ini dikarenakan masa kehidupan anak kecil bersama ayahnya lebih pendek dibanding kakak – kakaknya. Jadi Allah SWT melimpahkan rasa sayang yang lebih sebagai pengganti singkatnya waktu itu. Jadi ada yang hidup lebih lama dengan ibu bapaknya tetapi memperoleh kasih sayang yang relatif kurang & ada yang hidup dengan lebih pendek dengan ibu bapaknya tetapi memperoleh kasih sayang yang relatif lebih dibanding kakak – kakaknya.

Dengan bukti – bukti dari Allah, jiwa manusia tidak memiliki bagi dirinya manfaat atau mudharat kecuali bila Allah SWT menghendakinya. Jiwa manusia pas serta cocok dengan keimanan karena fitrah ciptaanya, dan pas serta cocok dengan fitrah Allah karena fitrah keimanannya.

disadur dari:http://lavinnia.wordpress.com

CAMAT KAMBING

Suatu hari di bulan shafar,Pak Camat menitipkan seekor kambing kecil kepada Lurah Kinahrejo.Ia berpesan agar kambingnya dirawat dengan baik supaya jadi besar dan gemukuntuk dikurbankan di hari Idul Adha kelak.
Pak Lurah mematuhi perintah atasannya.Ia menaruh kambing kecil itu di kandangbelakang rumahnya,berbaur dengan sapi-sapinya.Namun naas terjadi.Keesokan harinya kambing Pak Camat kedapatan mati karena terinjak-injak sapi-sapi Pak Lurah.Dengan perasaan panik,Pak Lurah segera memerintahkan carik mengetik surat pemberitahuan kepada Pak Camat.Mungkin karena terburu, Pak Carik keliru meletakkan tanda baca hingga akhirnya surat itu berbunyi begini:
"Pak Camat Kambing,anda tewas terinjak-injak sapi-sapi saya!".
Membaca surat itu,Pak Camat kontan naik pitam.Ia pun menyuruh sekretarisnya menulis surat balasan dengan meletakkan tanda baca di tempat salah juga.
"Pak Lurah Sapi,anda sebaiknya disembelih sebagai ganti kambing saya kemarin!".

Ibnu Shaffath (disadur dari cahaya nabawiy).